Rabu, 18 Oktober 2023

Prinsip-Prinsip Dasar Tata Letak Produk

 By Niken Riyaningsih

Prinsip-prinsip dasar tata letak produk di dalam toko dan teknik penataan produk sangat penting untuk meningkatkan visibilitas dan aksesibilitas produk.


Prinsip-prinsip Dasar Tata Letak Produk :

  1. Zoning, mengelompokkan produk serupa bersama-sama. Misalnya produk perawatan kulit wajah ditempatkan bersama-sama dalam satu zona.
  2. Eye Level, Produk yang ingin dipromosikan sebaiknya ditempatkan pada ketinggian mata pelanggan. Produk di rak, mata pelanggan cenderung mendapatkan perhatian lebih.
  3. Flow of Traffic, Memahami pola pergerakan pelanggan di dalam toko. Tempatkan produk unggulan atau promosi di area yang sering dilewati pelanggan.
  4. Tata Letak Jalan, Pastikan bahwa lorong di antara rak-rak cukup lebar untuk memberi pelanggan ruang bergerak dan melihat produk dengan nyaman.
  5. Pencahayaan yang Tepat, Pastikan pencahayaan yang cukup untuk semua produk. Pencahayaan yang baik membuat produk terlihat lebih menarik.
  6. Tata Letak Fleksibel, Buat tata letak yang dapat di ubah-ubah. Produk atau koleksi produk yang populer sebaiknya ditempatkan di area yang dapat dengan mudah diakses oleh staff toko untuk memperbaharui stok.

Teknik Penataan Produk untuk Meningkatkan Visibilitas san Aksesibilitas

  1. Produk Pemenang, Letakkan produk-produk terpopuler atau dengan margin keuntungan tinggi di area yang paling terlihat dan mudah dijangkau oleh pelanggan.
  2. Produk Terkait, Tempatkan produk yang saling rkait bersama. Misalnya, letakkan krim pelindung matahari bersama produk perawatan kulit lainnya.
  3. Rak Produk Utama, Gunakan rak-rak besar atau area khusus untuk menampilkan produk unggulan atau produk baru yang ingin dipromosikan.
  4. Rotasi Produk, Secara berkala, ubah penataan produk. Ini menciptakan rasa kesegaran di antara pelanggan dan mendorong mereka untuk terus menjelajahi toko.
  5. Display Kreatif, Buat display kreatif yang menarik perhatian pelanggan. Misalnya, buat tumpukan produk atau display tematik sesuai dengan musim atau perayaan tertentu.
  6. Informasi Produk, Sertakan informasi produk yang jelas dan menarik. Kartu informasi atau label harga yang menarik dapat membantu pelanggan memahami manfaat produk dengan cepat.
  7. Perawatan Produk, Pastikan produk selalu terlihat rapi dan bersih. Barang yang berdebu atau rusak dapat mengurangi minat pelanggan.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar tata letak produk dan teknik penataan yang efektif, toko dapat menciptakan lingkungan belanja yang menyenangkan, memudahkan pelanggan menemukan produk yang mereka cari, dan meningkatkan peluang penjualan.

Strategi Marketing Visual Merchandising

 by Niken Riyaningsih


Strategi marketing visual merchandising mencakup berbagai konsep dan teknik yang digunakan untuk meningkatkan penjualan dan menarik perhatian pelanggan melalui presentasi visual produk di toko atau ruang ritel.


Visual Merchandising adalah seni dan ilmu merancang tata letak dan presentasi produk dengan cara yang menarik, estetis, dan mengundang minat pelanggan.

Peran Visual Merchandising dalam Penjualan dan Pemasaran :

  1. Menarik perhatian pelanggan, pengaturan produk dan tata letak yang menarik membantu menangkap perhatian pelanggan. Penyusunan produk yang menarik di vitrin atau atau area paling strategis dapat mengundang pelanggan masuk ke dalam toko.
  2. Meningkatkan penjualan, dengan mempresentasikan produk dengan cara yang menarik dan menggugah emosi, visual merchandising dapat merangsang pembelian impulsif dan meningkatkan tingkat konversi penjualan.
  3. Membangun identitas merek, melalui visual merchandising, merek dapat mengkomunikasikan identitasnya kepada pelanggan. penggunaan warna, tema, dan elemen dekoratif yang konsisten dapat membantu memperkuat citra merek di benak pelanggan.
  4. Meningkatkan pengalaman pelanggan, tata letak yang baik, pencahayaan yang tepat, dan presentasi produk yang estetis menciptakan pengalaman berbelanja yang menyenangkan. Pelanggan yang merasa nyaman dan terinspirasi cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di toko, meningkatkan peluang pembelian.
  5. Memengaruhi keputusan pembelian, visual merchandising dapat memanipulasi persepsi pelanggan terhadap produk. Penyajian produk dengan cara yang menarik dan menggugah emosi dapat meningkatkan nilai produk di mata pelanggan, mempengaruhi keputusan pembelian mereka.
  6. Meningkatkan loyalitas pelanggan, Pengalaman berbelanja yang positif melalui visual merchandising dapat menciptakan loyalitas pelanggan. Pelanggan yang senang dengan pengalaman berbelanja cenderung kembali ke toko dan merekomendasikan produk atau merek kepada orang lain.
Dengan demikian, visual merchandising bukan hanya tentang menyususn produk dengan rapi, tetapi juga merupakan strategi penting dalam pemasaran dan penjualan yang dapat memengaruhi perilaku dan keputusan pembelian pelanggan. 

Kamis, 05 Oktober 2023

Merencanakan Tampilan Produk


A. Merencanakan Desain Toko

Desain toko mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Menciptakan citra / ciri khas toko melalui penampilan luar, pemilihan nama / logo, dan pemilihan warna / karakter.

b. Memberikan fleksibilitas yang maksimal, sehingga dapat dilakukan perubahan layout toko untuk menghindari kejenuhan

c. Memudahkan pemeliharaan toko

d. Menjaga keamanan toko

e. Memberikan kenyamanan dalam berbelanja

1. Bagian dalam toko (General Interior)

Elemen - elemen desain interior terdiri dari ;

a. Pemilihan lantai (flooring), 

b. Pewarnaan dan pencahayaan (colors and lighting)

c. Perabot toko (fixtures)

d. Suhu udara (temperature)

e. Jarak antar rak (width of aisles)

f. Karyawan (personnel)

g. Variasi produk (merchandise

h. Label Harga (price labeling)

i. Kebersihan (cleanliness

 2. Bagian luar toko (Exterior)

a. Bagian muka toko (storefront), meliputi kombinasi papan nama, pintu masuk, dan konstruksi bangunan.

b. Simbol (marquee), tanda yang digunakan untuk memajang nama atau logo toko.

c. Pintu masuk (entrance

3. Tata Letak (Layout)

a. Tata letak Lurus (gridiron / grid layout), pola lurus yang memiliki tingkat efisiensi tinggi, lebih banyak menampung barang yang dipamerkan, mempermudah konsumen dan menghemat waktu belanja serta mudah dalam melakukan kontrol.

b. Tata letak alur bebas (free flow layout/curving layout), tata letak melengkung atau berbelok membuat konsumen lebih santai dalam memilih produk.

c. Tata letak butik (boutique layout), tata letak yang pengaturannya disesuaikan dengan target market yang berbeda-beda dalam setiap gerai.

 d. Tata letak arus berpenuntun (Guided shopper flows), tata letak diciptakan toko sehingga konsumen harus mengikuti pola tersebut.